Akhirnya Saya berhasil Mematikan Rokok
* Pembukaan
Segala puji bagi Allah. Kita mohon pertolongan dan ampunan kepadanya.
Dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan dari keburukan
amal kita.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya.
Dan barang sapa yang Dia sesatkan maka tidak ada yang bisa
menunjukinya.
Saya bersaksi tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan
Allah dan Muhammad hamba dan utusan-Nya.
Semoga Allah melimpahkan
sholawat dan salam yang banyak kepadanya, amma ba'du:
Ikhwah fillah, ini adalah percobaanku dalam meninggalkan rokok yang telah
Allah tunjukkan kepadaku.
Bagi-Nyalah segala pujian dan sanjungan sesuai
yang layak untuk-Nya atas banyak kebaikan yang Dia tunjukan saya kepadanya.
Dia telah menjadikan saya menang atas ujian, yang mana Dia selamatkan saya
darinya setelah melalui pertarungan pahit yang berlangung kurang lebih dua
puluh tahun yang saya arungi dalam merusakkan kesehatan, menghancurkan
diri dan harta, menyakitkan keluarga, rumah tangga dan orang-orang yang saya
cintai, dengan memohon kepada Allah agar kiranya
Dia tidak menguji salah
seorang kaum muslimin dengannya.
Serta semoga Dia selamatkan orang yang
teruji dengannya secepat mungkin.
Sesungguhnya Dia Maha Dekat lagi
Mengabulkan doa.
Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Saya tahu betul bahwa anda akan mengatakan bahwa anda telah berupaya
berkali-kali untuk meninggalkan nya namun tetap tidak berhasil".
Dan saya
katakan Sesungguh nya hal itu pernah terjadi pada diri saya dan akan saya
ceritakan percobaannya secara rinci.
Akan tetapi yang saya inginkan dari diri
anda adalah anda bisa serius dalam membaca surat ini dan supaya anda
melakukan percobaan yang telah saya lalui dalam melewati fase hitam dari fase
kehidupanku sepanjang 20 tahun.
Allah-lah yang bersaksi bahwa saya menyebutkan di sini bukan karena
untuk membanggakan diri dan menonjolkan kemaksiatan.
Akan tetapi saya
paparkan sebagai pujian dan sanjungan kepada Allah atas karunia besar yang
telah Dia limpahkan kepada saya dalam melepaskan diri dari rokok.
Saya
sebutkan rincian percobaan ini dengan harapan semoga bisa diambil faidah oleh
siapa saja yang diuji dengan rokok sehingga ditetapkan baginya hidayah lalu
mematikan rokok terakhir dalam hidupnya bersamaan dengan lembaran akhir
dari lembaran- lembaran surat ini.
Rokok Pertama
Perjalananku yang menyedihkan bersama rokok dimulai semenjak 20 tahun
lalu saat saya menjadi pelajar tingkat menengah dan pada hari-hari ujian.
Dimana saya berkumpul bersama dengan beberapa orang teman di loteng rumah
kami dalam rangka mengulang pelajaran.
Salah seorang kawan diantara yang
sedang diuji dengan rokok turut bergabung bersama kami.
Hingga dia bisa
merokok tanpa kami tegur dan tidak pula mencelanya bahkan kemudian
berusaha mengajak kami untuk turut merokok bersamanya.
Dia katakan:
" Sesungguhnya merokok itu bisa membantu konsentrasi dan kefahaman".
Dia
mencobanya dan meminta kami untuk melakukan uji coba tersebut.
Jika
ternyata tidak terwujud hasilnya, maka kita tinggalkan rokok.
Akhirnya
kamipun melakukan ujin coba tersebut.
Saya bersama teman-teman lalu
menyalakan rokok untuk kali pertama.
Lalu saya merasakan bahwa kepala ini
terasa lebih berat dari badan.
Benda-benda yang ada di sekelilingku berputar.
Mulailah stagnasi merayapi tubuhku.
Saya berkata kepada kawanku yang jahat
itu: "Apa yang sedang saya rasakan ini?"
Dia berkata kepadaku: "Ini rokok
pertama, apa yang kamu alami tersebut adalah hal yang biasa, hisaplah untuk
yang kedua kali maka stagnasi dan pusing-pusing itu akan hilang darimu".
Maka saya lakukan hisapan kedua, ketiga dan keempat.
Saya pergi yang
pertama kali ke warung untuk membeli bungkusan pertama rokok dari merk
paling jelek dan paling banyak bahayanya, karena ia berharga murah.
Demikianlah saya lalu mengkhususkan setiap riyal yang saya peroleh untuk
membeli rokok hingga saya menghisapnya dalam sehari sampai 20 batang.
Disela waktu 20 tahun semakin bertambah banyak saya mengkonsumsi rokok
hingga mencapai 80 batang dalam sehari, sebelum akhirnya saya tinggalkan
rokok berkat karunia Allah.
Saya ingin mengisyarat kan dalam menceritakan permulaan rokok yang
menyedihkan ini supaya saya dapat menunjukkan beberapa perhatian kepada
para orang tua, sehingga anak-anak mereka tidak jatuh pada hal-hal yang tidak
baik akibatnya, diantaranya adalah merokok.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Waspada untuk tidak membiarkan putra anda pergi bersama teman-teman
sekolah tanpa adanya pengawasan anda.
- Upayakan agar putra anda hanya memiliki satu orang teman dalam belajar
dan mengulangi pelajarannya dan hendaknya dia itu termasuk salah seorang
yang dikenal dengan istiqomahnya serta dari dia yang paling anda percayai.
- Jangan biarkan anak anda mengulang pelajaran atau belajar jauh dari
pengawasan anda atau pengawasan ibunya.
- Jangan biarkan putra anda memiliki uang yang terlalu berlebihan, karena
kelebihan tersebut terkadang bisa mendorong dirinya untuk membeli rokok.
Sebagai ganti uang cukupilah apa yang dibutuhkannya dari makanan,
minuman, kue dan lainnya.
- Jika anda punya kawan perokok maka jangan bolehkan dia merokok di
rumah anda.
Dan jika memang anda tidak mampu, maka laranglah anak anda
masuk kepada anda berdua.
- Waspadailah ketika putra anda pergi ke tempat-tempat yang jauh dari
rumah dengan ditemani kawan- kawannya, sekalipun anda percaya kepada
mereka.
Hati-hatilah wahai para orang tua, sesungguhnya merokok pada usia kecil
akan sulit untuk ditinggalkan.
Kebiasaan buruk ini terkadang bisa terus melekat
pada orangnya sepanjang hidup, jika Allah tidak mengasihi dan menunjukinya.
* Percobaan Yang Gagal
Saya tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian jika saya
katakan:
"Sesungguhnya saya telah melakukan upaya lebih dari seratus kali
antara waktu 20 tahun saya merokok untuk meninggalkannya.
Hanya saja saya
gagal dan saya meninggalkan rokok tidak berlanjut lebih dari sehari atau dua
hari.
Selalu saja ketika saya berupaya untuk meninggalkan rokok saya sering
bingung.
Apakah saya tinggalkan rokok secara bertahap dimana saya kurangi
jumlah rokok yang saya konsumsi secara bertahap hingga saya bisa berhenti
total?
Ataukah saya tinggalkan rokok sekaligus dan saya hancurkan bungkus
rokok sekejap mata?
Syetan busuk selalu menggoda setiap kali saya ingin meninggalkan rokok
dengan membuat saya suka pada jalan pertama.
Sekaligus menakut- nakuti
bahwa jika saya tinggalkan rokok secara mendadak dan saya hancurkan
bungkus rokok, maka dalam jangka 24 jam saya pasti akan kembali
lagi"
Demikianlah dia beserta teman-temannya menggodaku dari yang
semestinya saya tinggalkan secara bertahap, namun saya selalu kembali lagi
kepadanya.
Kondisi ini berlanjut hingga beberapa lama.
Ketika saya berfikir
untuk meninggalkan rokok sekali lagi akan tetapi secara bertahap, setan kembali
dan menggodaku "meninggalkan satu kali lebih baik".
Demikianlah berulangulang
tanpa saya bisa meninggalkan rokok melainkan hanya dalam waktu sehari
atau dua hari setiap kali berupaya.
Saya tidak mau menyembunyikan suatu rahasia kepada kalian, jika saya
katakan:
"Sesungguhnya tidak ada taufiq untuk meninggalkan rokok,
penyebabnya adalah karena setiap kali saya berfikir untuk meninggalkannya
maka motivasi yang mendorong untuk meninggalkan rokok kalau tidak karena
pandangan masyarakat terhadap orang yang merokok atau karena demi
kesehatanku atau demi mengumpulkan harta..
Saya tidak pernah berfikir dalam
percobaanku yang gagal itu untuk meninggalkan rokok semata karena Allah
dengan memohon pertolongan dan bertawaqal kepada-Nya, sebagaimana yang
terjadi pada percobaanku yang berhasil dan yang hendak saya kemukakan
kemudian.
Sebelum Datangnya Hidayah
Sebelum Allah yang memiliki karunia menunjukiku dalam meninggalkan
rokok, saya berubah menjadi "tabung asap bergerak".
Saya menghisap rokok
dengan penuh tamak hingga saya merokok sehari mencapai 4 bungkus, yakni 80
batang.
Hingga api terus menyala di mulutku sejak bangun tidur pagi hari
hingga tidur kembali.
Bahkan kadang-kadang saya bangun dari tidur hanya
untuk menyalakan rokok kemudian kembali tidur.
Adapun ruangan dimana saya duduk sama saja, apakah di tempat kerja,
rumah atau di tempat kawan-kawan, ia selalu dipenuhi asap tebal ketika saya
berada di situ dengan diliputi perasaan stagnasi (lemah), malas, dahak hitam,
terus batuk-batuk yang sulit diobati". kedua bibir hitam, mata merah, muka
masam.
Tempat dimana saya terbisa merokok di tempat tersebut, akan segera
saya tinggalkan.
Dan saya tergesa- tergesa dalam menunaikan sholat supaya bisa
kembali merokok.
Pada bulan ramadhan kadang-kadang berbuka dengan tembakau sebelum
kurma.
Langkah-langkah berat ketika berjalan dan ludah kering".banyak
minum teh dan air secara berlebihan.
Kondisi mengenaskan dimana tidak
menyenangkan musuh maupun kawan.
Di hadapanku telah tertutup semua
jalan untuk meninggalkan rokok setelah upaya berkali-kali yang gagal, hingga
sampailah saya pada sikap menerima untuk tidak berupaya meninggalkannya
sekali lagi.
Keputusasaan telah begitu memuncak hinggap pada diriku sampaisampai
saya berkhayal kalau saya akan mati sedang di mulutku terdapat rokok.
Saat-Saat Yang Menentukan
Allah subhaanahu wa ta'aalaa berfirman:
( }
( (: 53 {
"Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang."
(Az Zumar:53).
Allah subhaanahu wa ta'aalaa berfirman:
( (???: 17 { ??? }
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat
petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan
mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya"
(Al Kahfi:17)
Pada suatu malam penuh berkah di sepuluh akhir bulan Romadhon tahun
1412 H saya beserta saudara saya -yang juga merokok seperti saya- ikut sholat
malam di salah satu masjid wilayah Nashiriyah Riyadh.
Usai salam kedua
biasanya orang-orang beristirahat sejenak untuk minum air putih, kopi atau teh
sebelum melanjutkan sholatnya.
Nafsuku menggoda saya agar keluar masjid
untuk merokok.
Kemudian kembali untuk melanjutkan sholat.
Saya beritahukan
kepada saudaraku tentang godaan nafsu jahatku.
Tidak ada jawaban darinya
kecuali hanya dia katakan kepadaku: "Apa pendapatmu jika sebagai ganti pergi
sekedar untuk merokok agar kita manfaatkan untuk berdoa kepada Allah,
kiranya Dia dapat menolong kita dalam meninggalakan rokok.
Supaya kita
meninggalkannya semata karena Allah, takut akan azab-Nya sekaligus berharap
rahmat-Nya.
Dan supaya kita bersungguh- sungguh dalam berdoa hingga usai
sholat dengan memohon kepada Allah untuk tidak menolak (doa) kita dalam
keadaan merugi pada malam ini dan kiranya Dia memuliakan kita dengan
hidayah".
Kata-kata saudaraku tersebut mengena dalam diriku, bertepatan
dengan tempat yang baik dan mendapatkan telinga yang mau mendengar.
Kamipun lantas kembali melanjutkan sholat. Setelah usai sholat saya dan
saudara saya mengeluarkan sisa rokok yang masih ada di saku kami dan kami
hancurkan di depan masjid.
Kemudian kami berjanji pada malam penuh berkah
itu untuk tidak lagi menghisap rokok dan setiap kami untuk saling menolong
yang lain dalam meninggalkan rokok, terutama setiap kali melemah dan nafsu
menggodanya untuk kembali lagi.
Segala puji bagi Allah saat-saat menghangatkan dalam kehidupan kami
setelahnya kami tidak akan kembali lagi merokok berkat pujian dan taufiq Allah.
Sekarang saya dan saudara saya telah dua tahun tidak pernah menyalakan satu
batang rokokpun.
Kecerahan kembali pada rona wajah kami. Kami ucapkan
selamat tinggal kepada penyakit dada, dahak, batuk.
Dan habis sudah -menurut
hitunganku- perjalanan penuh siksaan selama 20 tahun.
Keluarga dan kawan
karib bergembira dengan apa yang kami perbuat"
Segala puji bagi Allah yang
dengan karunia-Nya sempurnalah semua kebaikan.
Hukum Menghisap Rokok
Sunnah yang disucikan melarang kita dari segala hal yang membuat mabuk
dan stagnasi, sebagaimana melarang kita dari menyia-nyiakan harta pada
tempat yang tidak ada manfaatnya, dibalik itu semua sebagai kasih sayang dan
kebaikan kepada kita.
Para ulama telah mengeluarkan fatwa akan haramnya menghisap rokok.
Hal
itu karena melihat di dalamnya terdapat bahaya terhadap agama, dunia,
masyarakat, dan kesehatan.
Berdasarkan hal ini rokok digolongkan termasuk
"barang buruk" yang diharamkan Al Qur'an.
Allah subhaanahu wa ta'aalaa
berfirman:
"Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk"
(Al A'raf:157)
Merokok tidak hanya menyakiti orang-orang yang merokok.
Namun
menyakiti orang-orang yang ada disekitarnya juga. Allah I telah melarang kita
dari menyakiti saudara kaum muslimin kita dimana Dia berfirman:
"Dan orangorang
yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang
mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan
dosa yang nyata"
(Al Ahzab:58).
Merokok "pada dasarnya- merupakan penghamburan harta, pemborosan,
tabdzir sedang Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Penyianyiaan
dan penghaburan mana yang lebih besar daripada orang yang
melenyapkan hartanya dan membakarnya dengan api didepannya yang disertai
bencana badan dan kesehatan sekaligus?!
Allah telah mengkaruniakan kepada
manusia ilmu, akal dan kekuatan kemauan, maka jika telah mengetahui bahaya
merokok dan keharamannya maka tidak ada jalan lain baginya kecuali harus
bertekad untuk meninggalkannya.
Dan barangsiapa meninggalkan sesuatu
semata karena Allah maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Dan sesungguhnya balasan itu seimbang dengan amal perbuatan.
Jika anda
telah mengetahui "wahai saudara muslim- akan bahaya merokok maka anda
harus berencana meninggalkannya dan menjauhinya maupun meninggalkan
pergaulan dengan orang-orang yang merokok.
Rekomendasi Muktamar Islam untuk Penanggulangan Minuman Keras dan
Heroin yang diselenggarakan di Madinah Al Munawwaroh pada tahun 1402 H
mendukung consensus ulama akan haramnya rokok tembakau dengan segala
coraknya yang berbeda.
Demikian pula dengan membeli rokok, dimana
didalamnya terdapat bahaya terhadap agama, dunia, masyarakat dan kesehatan.
Hasilnya sebagai berikut ini:
-Rokok adalah asap yang tidak bisa membuat gemuk dan tidak
menghilangkan lapar
-Rokok adalah sesuatu yang membahayakan kesehatan
-Rokok adalah sesuatu yang menyebabkan stagnasi dan menjadikan tidak
sadar diri.
Sedangkan Rasul r telah melarang dari setiap yang memabukkan dan
membuat loyo.
-Rokok termasuk barang buruk yang diharamkan berdasarkan nash Al
Qu'an Al Karim dimana Allah U berfirman "dalam mensifati Nabi kita
Muhammad r - :
"Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk"
(Al A�raf:157)
-Bau rokok menyakiti orang yang tidak merokok, bahkan menyakiti
malaikat yang mulia.
-Sesungguhnya membelanjakan harta pada rokok merupakan berlebihlebihan
dan tabdzir (penghamburan) sedangkan Allah tidak menyukai orangorang
yang berlebih- lebihan.
Allah subhaanahu wa ta'aalaa berfirman:
"Dan
janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya
pemboros- pemboros itu adalah saudara- saudara syetan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Robnya"
(Al Isra�:27)
Laporan Nyata Secara Singkat
-Jumlah orang meninggal dunia dalam setiap tahun yang diakibatkan oleh
rokok mencapai 2,5 juta orang di seluruh dunia.
Artinya 5 % dari total jumlah
orang yang meninggal setiap tahunnya.
Sementara organisasi kesehatan dunia
(WHO) mengalokasikan 1 % saja dari anggarannya untuk penanggulangan rokok.
-Penelitian dan pengkajian membuktikan bahwa rokok bertanggung jawab
atas sekitar 90 % dari seluruh kondisi penyakit jantung demikian pula kanker
paru-paru dan sejumlah macam kanker lain.
-Terbukti secara ilmiyah bahwa rokok merupakan terminal pertama menuju
jalan heroin, dimana didapati 90 % dari para pecandu heroin, mereka adalah
para perokok berat.
-Penelitian menetapkan bahwa di sana terdapat 400 materi hasil dari proses
pembakaran tembakau dan materi-materi yang menutupinya.
-Para perokok lebih banyak terjangkit penyakit paru-paru basah dan radang
paru-paru.
-Sesungguhnya rokok menyebabkan tersendatnya radang udara secara
menahun.
* Penutup
Adapun setelah itu:
Saudaraku yang sedang teruji dengan rokok;
Sesungguhnya ini merupakan ajakan yang jujur dari hati ke hati supaya
anda meninggalkan rokok".
Anda akan mengatakan bahwa anda telah berkali-kali melakukan upaya
akan tetapi pada kali ini:
Janganlah anda meninggalkan rokok demi kesehatan
Janganlah anda meninggalkan rokok demi masyarakat dan manusia
Janganlah anda meninggalkan rokok demi menjaga harta anda
Namun tinggalkanlah rokok semata karena Allah,
niscaya Allah akan
membantu anda dalam meninggalkannya.
Kami doakan anda secara tulus, semoga Allah melimpahkan taufiq kepada
anda dalam meninggalkannya.
Sesungguhnya Dia Maha Menunjukkan kepada
jalan yang lurus.
Semoga Allah menjaga anda dari segala keburukan.
SPONSOR
11253